Assalamualaikum Wr Wb ..
Disini saya ingin ngeposting blog ini dengan tema Kepemimpinan dan diblog ini akan saya post mengenai Definisi, Tipe, sertaTeori Kepemimpinan..
Saya membuat blog saya ini sebagai wadah informasi serta nilai tugas softskill nih kawan-kawan semua, jadi sangat mengharapkan kawan-kawan lihat dan kalau mau ngasih ide serta saran langsung coment ajhaa yahh...
DEFINISI KEPEMIMPINAN
A.
Sifat Dasar Kepemimpinan
Sebelum
membahas lebih lanjut apa itu kepemimpinan
dan bagaimana menjadi pemimpin yang efektif, kita perlu tahu apa arti
dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan telah menjadi topik yang sangat
menarik dari para ahli sejarah dan filsafat sejak masa dahulu. Sejak saat itu para ahli
telah menawarkan 350 definisi tentang kepemimpinan.
Salah
seorang ahli menyimpulkan bahwa “Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena
yang paling mudah di observasi tetapi menjadi salah satu hal yang paling sulit
dipahami” (Richard L. Daft,1999). Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah
yang kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat
kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan
sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
B. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan tampaknya lebih merupakan
konsep yang berdasarkan pengalaman. Arti
kata-kata ketua atau raja yang dapat ditemukan dalam beberapa bahasa hanyalah
untuk menunjukan adanya pembedaan anatara pemerintah dari anggota masyarakat
lainnya. Banyaknya konsep defiisi kepemimpinan yang berbeda hampir sebanyak jumlah orang yang telah
berusaha untuk mendefinisikannya. Untuk lebih mempermudah pemahaman kita, maka
akan diacuh satu definisi yang kiranya mampu menjadi landasan untuk membahas konsep
kepemimpinan itu sendiri.
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang
saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993). Unsur
kunci dari definisi ini dirangkum pada
gambar dibawah ini.
Kepemimpinan melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi di antara orang-orang yang menginginkan perubahan signifikan dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan). Pengaruh (influence) dalam hal ini berarti hubungan di antara pemimpin dan pengikut sehingga bukan sesuatu yang pasif, tetapi merupakan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling mempengaruhi.
TEORI KEPEMIMPINAN
1.
Teori orang-orang terkemuka
Bernard,
Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat
dasar kepribadian dan karakter.
2.
Teori lingkungan
Mumtord,
menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan
dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi.
Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu
melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
3.
Teori personal situasional Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan
dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar
kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
4.
Teori interaksi harapan
Homan
(1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya
semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
5.
Teori humanistik
Likert
(1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan
dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai
dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.
6.
Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan
pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi
merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan
kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya
11 TIPE KEPEMIMPINAN
1. Adaptif
Dalam keadaan
normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya akan
ada sebuah jawaban. Di saat krisis dan terjadi perubahan di mana-mana, seorang
pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dalam
menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri
dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis, menyesuaikan nilai mereka dengan
perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut
menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi
kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang dapat
Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang psikolog
Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan kesadaran akan
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Pemimpin yang memiliki
kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan hubungan
mereka dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang yang sangat
hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik). Semua orang dapat berlatih dan
belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3.
Karismatik
Seorang pemimpin
yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati kepemimpinan
bersama dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max Weber
menggambarkan otoritas kharismatik berasal dari karakter yang luar biasa,
pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan
personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan. Seorang pemimpin
yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat dan seringkali membawa
kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya. Contoh pemimpin yang kharismatik
adalah Theodore Roosevelt.
4.
Authentic
Authenticity,
seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini
tetap masih terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George
menggunakan kata ini untuk menggambarkan pemimpin dengan integritas dan
karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan
tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh
tiga juta dollar untuk mengatur klaim untuk membayar kesalahan mereka.
Hal ini menunjukan, seorang pemimipin yang memiliki keaslian, seperti James
Goodnight dari perusahaan software raksasa SAS merupakan seorang bintang dari
keteguhan dan disiplin.
5.
“Level 5 leader”
Seperti yang
digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar
tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan kerendahan hati seperti seekor
domba. Orang seperti ini sangat sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah
pemimpin yang murah hati, bertanggung jawab, dan meletakkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi. Meskipun banyak entrepreneur yang
dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang perlu dilihat apakah mereka bisa
menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan perusahaan atau tidak.
6.
Mindful leader
Terlalu banyak
pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama dan
aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan perhatian
pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan yang paling penting,
mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang lebih
pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi pelajar yang
lebih baik. Kesadararan ini akan lebih mudah dilakukan oleh para pemimpin muda,
yang belum tercemar oleh pemikiran-pemikiran lama dan kebiasaan-kebiasaan lama.
Tapi perusahaan raksasa juga seringkali melahirkan pemimpin-pemimpin yang
mindful.
7. Narsisme
Diluar para
pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak patut dicontoh.
Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai dirinya sendiri,
atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin yang
narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin
mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka.
Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby
menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin
seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang
visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe
pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu menutupi
kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8.
”No-excuse” leadership
Kemiliteran
tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran kepemimpinan yang
tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe
kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini
akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan
menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di
tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer
mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam
pekerjaan mereka. Contoh pemimpin ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan
laut yang menjalankan FedEx selama lebih dari 40 tahun.
9.
Menular
Richard Boyatzis
dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular: Moral seseorang dapat naik
dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang positif dan
bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan menularkan
antusiasme yang positif dalam perusahaan. Merupakan hal yang penting untuk
diingat bahwa Anda harus dengan cermat menghitung dan merancang perusahaan
Anda, dan seberapa banyak hal itu akan mempengaruhi kehidupan pribadi Anda. Seorang
pemimpin harus mampu memisahkan permasalahan pribadi dari kehidupan profesional
mereka.
10. Melayani
Pemimpin tipe
ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak tertutup
pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama kali
melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja dengan
lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati yang
besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang pemimpin
harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan, tentang apa
yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan mereka di
masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat dibantah
siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti ini banyak terdapat dan
cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur membangun sendiri cerita
mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti cerita mereka.
Referensiedu.epi.net//pdf
Tambahkan komentar